Jumat, 21 Februari 2014

Uskup Agung Parolin: Sekretaris Negara Vatikan Akan Diangkat Menjadi Kardinal

Uskup Agung Pietro Parolin
Uskup Agung Pietro Parolin, Sekretaris Negara Vatikan, akan diangkat menjadi kardinal pada 22 Februari. Menurut sebuah wawancara baru-baru ini ia "sangat mengidentifikasikan (dirinya)" dengan gaya kepemimpinan Paus Fransiskus. 
"Sekretariat Negara .... harus memiliki hati dan kesediaan yang menyeluruh bagi pertobatan pastoral yang diusung oleh paus Fransiskus," tutur Uskup Agung Parolin kepada Stefania Falasca dari Avvenire dalam sebuah wawancara pada saat konferensi pers harian para Uskup Italia.

"Sepantasnyalah, (Sekretariat Negara) harus menjadi, dalam arti tertentu, sebuah teladan bagi seluruh Gereja," tambahnya. Departemen (-setingkat kementerian, ed) Negara Vatikan harus "bersinar dengan intensitas yang khusus, dalam orang-orang yang berada di belakangnya, dan aktivitas-aktivitas yang dilakukannya" dengan tiga kualitas yang dirinci Paus Fransiskus dalam pesan Natalnya kepada Kuria Roma: "profesionalisme, pelayanan, dan kesucian hidup."

Uskup Agung Parolin kembali ke Roma setelah bertugas selama empat tahun sebagai nuncio apostolik (duta besar) untuk Venezuela. Namun demikian, ia mengenal Kuria Roma dengan baik, karena ia telah mengabdi di ekretariat Negara selama 20 tahun.
Ia dilahirkan di Italia utara pada tahun 1955, dan merupakan anak dari seorang ayah yang menghadiri misa harian serta membuka toko perkakas dan mesin pertanian. Ibunya merupakan seorang guru SD. Ayahnya meninggal ketika Pietro berumur 10 tahun, dalam sebuah kecelakaan mobil. 

Uskup Agung Parolin melakukan pelayanan sebagai putra altar ketika masih kecil, dan panggilan imamatnya diteguhkan oleh pastornya, Rm.Augusto Fornasa.
Pada tahun 1969, ia masuk seminari, dan menerima tahbisan imamat sebagai imam diosesan Keuskupan Vicenza pada tahun 1980, di mana ia mengabdi selama dua tahun sebagai vikaris paroki. 

Uskup Agung Parolin kemudian dikirim untuk studi hukum kanonik di Universitas Kepausan Gregoriana, dan pada tahun 1983 dipindahkan ke Akademi Gerejawi Kepausan (Pontifical Ecleciastical Academy), yang mendidik korps diplomatik Vatikan. 
Pada tahun 1986, ia menyelesaikan pendidikan hukum kanoniknya, dan memulai pelayanan diplomatik. Pertama sebagai nuncio untuk Nigeria, kemudian Meksiko, di mana ia berkontribusi bagi pengakuan yuridis untuk Gereja di sana, dan bagi pembukaan hubungan diplomatik antara Takhta Suci dan Meksiko.

Uskup Agung Parolin, dipanggil kembali ke Roma pada tahun 1992 untuk bekerja di Sekretariat Negara, menangani dokumen-dokumen mengenai Spanyol dan Indonesia, dan juga hubungan dengan Italia. 
Pada tahun 2002, Uskup Agung Parolin ditunjuk sebagai undersecretary untuk hubungan dengan negara-negara, dan menangani dokumen-dokumen mengenai Israel, Vietnam, dan Tiongkok.

Hubungan Takhta Suci dengan Vietnam dan Tiongkok membaik di bawah kepemimpinannya. Benediktus XVI mengirim sebuah surat ke umat Katolik di Tiongkok pada tahun 2007, dan Uskup Agung Parolin mengunjungi Beijing dua kali untuk memimpin delegasi Takhta Suci pada sebuah pembicaraan resmi dengan pemerintahTiongkok mengenai kondisi umat Katolik di negara tersebut.

Ia kemudian ditunjuk sebagai nuncio untuk Venezuela pada tahun 2009, dan menahbiskan seorang Uskup. Dalam wawancara dengan Avvenire, ia menegaskan bahwa diplomasi adalah "sebuah alat untuk pelayanan misi Gereja," dalam hubungannya dengan kemerdekaan beragama dan perdamaian dunia. Dalam dunia yang pluralistik, diplomasi Takhta Suci harus "mendampingi manusia dan bangsa-bangsa untuk menyadari bahwa perbedaan mereka merupakan sebuah aset dan sebuah sumber daya," membantu mereka untuk"membangun dunia yang manusiawi dan bersaudara, yang di dalamnya ada ruang bagi setiap orang, khususnya bagi yang terlemah dan paling rapuh."

Uskup Agung Parolin merupakan satu di antara 19 orang yang akan diangkat menjadi Kardinal di Vatikan pada akhir bulan ini. Ia merupakan satu dari tiga orang yang diangkat menjadi kardinal dengan pertimbangan pengabdian mereka bagi Kuria Roma. 

Sumber:
http://vassallomalta.wordpress.com/2014/02/20/archbishop-parolin-vatican-secretary-of-state-soon-cardinal/#more-24658

Tidak ada komentar:

Posting Komentar